Selasa, 17 Desember 2013

ini kisahku, ini hidupku


ini adalah buku yang aku bela belain beli di dia :') tapi tak menyesal beli ini bahkan bangga dan ini yang membuat hobiku semakin menggebu-gebu dengan membaca dan menulis. memang dia Insiparasiku!! thanks a lot *****

Rabu, 11 Desember 2013

Ini kisahku, ini hidupku (vol.1)

Ini kisahku, ini hidupku..

Semua berawal dari aku mengagumi seorang yang memiliki bakat yang sangat bikin aku kagum. Mungkin bisa dibilang saat ini aku sudah tergila-gila bahkan rela melakukan apapun untuk dia. Namun apadaya itu semua belum bisa aku wujudkan karena aku masih terkekang dengan "suasana tempat". Saat aku masih terkekang dengan "suasana tempat", aku menemukan sosok yang menurut pandanganku menyerupai orang yang kukagumi. Iya dia seumuran denganku, tapi itu tidak berjalan dengan lama aku menaruh perasaan dengannya karena dia sudah memiliki tambatan hati lain. Aku sedih. Pasti aku sedih. Namun aku tersadar dengan keadaanku seperti itu, aku tidak boleh terlalu lama menyesali dan menangisi ini semua karena aku yakin pasti ada sosok orang yang akan menggantikannya yang akan lebih indah. Keyakinan itu aku dapat dari sahabatku yang selalu sabar dalam menemani aku disaat sukacita. Tidak harus membutuhkan waktu lama aku menunggu keadaan yang mengenaskan ini, karena suatu hari dan aku masih terkekang dengan "suasana tempat" tidak tau kenapa secara tiba-tiba aku melihat seorang yang menyerupai orang kukagumi. Awalnya aku mengira saat pertama melihatnya dan menyimpulkan bahwa dia menyerupai orang yang kukagumi bahwa dia hanya "ajang" pelampiasan perasaan aku ini dengan sebelumnya yang aku alami. Tapi seiring berjalannya waktu, bergantinya pagi dan malam itu memberikan keyakinan kepadaku bahwa aku sudah menaruh perasaan dengan dia. Setiap haripun aku tak bisa lepas dari sosok dia dan keadaan seperti itu sampai aku terlepas dari terkekangnya di "suasana tempat". Mungkin kau akan terkejut, karena sosok dia yang menyerupai orang yang kukagumi itu umurnya lebih dewasa dariku hingga sembilan tahun. Ya saat itu aku murid dan dia sudah menjadi guru. Akupun tak tau dapat menaruh perasaan yang seiringnya waktu semakin dalam. (Bersambung)